MACAM-MACAM KOMPLIKASI YANG SERING
TIMBUL PADA MASA NIFAS dan PENANGANANNYA
“Perubahan pada Ekstremitas”
(Rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di
kaki)
Dosen
Pembimbing
Sulastri, SST.,M.Kes
Oleh Kelompok 8
Semester III-A
1. Agnes
Estiria Fiana (1206.001)
2. Dewi
Setiya Ningsih (1206.009)
3. Dewi
Susanti (1206.010)
4. Pipit
Novrida Khomsiyah (1206.041)
5. Sufildzah Atiqah (1206.052)
6. Zanuarischah
Dwirizkhiyanti (1206.058)
AKADEMI
KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AKADEMIK
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
hihayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Adaptasi dan Fisiologis Sistem
Perkemihan dalam Masa Kehamilan” sesuai waktu yang di tentukan.
Dalam
menyusun makalah ini, penulis
mendapatkan banyak pengaruh dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/Ibu:
1. Sri
Utami, SST, M.Mkes. selaku Direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2. Sulastri,
S.ST., M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah PNC.
Semoga
Tuhan YME memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan yang diberikan.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua
pembaca pada umumnya.
Gresik, September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar
Isi…………………………………………………………………….…….ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………...……1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………...…...2
1.3 Tujuan…………………………………………………………..……..2
1.4 Manfaat……………………………………………………………......2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki……………..3
2.2 Penyebab, gejala dan penanganan……………………………………5
2.3
Contoh kasus…………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………8
3.2 Saran…………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka …………………………………………………………...……….iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas
adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas dimulai
setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca
kelahiran. Pada masa ini, seorang wanita yang telah melahirkan merasakan
kelegaan karena keberhasilannya dalam bersalin, sekaligus perasaan was-was akan
perubahan pada tubuh atau bayinya. Namun demikian, secara umum masyarakat tidak
terlalu memerhatikan keadaan ibu. Karena perhatian penuh biasanya di curahkan
kepada bayi yang baru lahir. Sebagai anggota keluarga terbaru yang membutuhkan
banyak penyesuaian dan perhatian. Padahal baik ibu atau bayi memerlukan
perhatian yang sama dalam perawatan pasca kelahiran (masa nifas) agar tidak
terjadi infeksi (sepsis puerperalis)
Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut
after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya
berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu
mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti
sakit. Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang
disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.
DVT ( Deep Venosus Trombosis )
merupakan pembentukan bekuan darah didalam pembuluh darah vena bagian dalam.
DVT sering juga disebut bekuan darah di kaki.
DVT paling banyak terjadi divena-vena bagian dalam kaki dan
paha. Pembuluh vena dalam ini khusus terbungkus oleh otot-otot paha dan tungkai
bawah mempunyai semacam saluran berdinding kenyal disekat-sekat ole katup yang
membuat aliran darah berjurusan searah. Darah akan di bawa dari bawah keatas,
atau dari kaki kearah jantung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada masa nifas?
2. Bagaimana
cara penanganannya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada masa nifas.
2. Mengetahui
cara penanganannya
1.4 Manfaat
Makalah
ini diharapkan agar dapat menjadi salah satu tambahan pengetahuan tentang
Mengetahui Pencegahan dan Penanganan pada Ibu Nifas apabila mengalami Rasa
sakit,Merah, Nyeri Tekan dan Pembengkakan kaki.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rasa sakit,
merah, lunak atau pembengkakan pada kaki
Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki
yang terjadi pada masa nifas biasa disebut dengan DVT (deep venous trombosis ).
DVT adalah inflamasi vena dengan pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi
pada vena femoralis (tungkai) dan vena-vena pada uterus, ovarium, dan
hipogastrik. Pembekuan ini dapat menyebabkan inflamasi, alokal dan menyumbat
vena kemudian pembekuan terlepas menjadi embolus dan bergerak kedalam pembuluh
jantung dan paru-paru sehingga menyumbat pembuluh tersebut.
a.
Rasa Sakit
Rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau
mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca
persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila
terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit.
b.
Kemerahan
Kemerahan pada ibu nifas Disebabkan karena pada masa
nifas itu terbentuk trombus (munculnya) vena-vena kecil yang mengalami
pengembangan. Selain itu, vena-vena itu juga mengalami dilatasi (pembukaan)
sehingga terjadi pembengkakan di kaki akibat dari terjadinya pembengkakan
tersebut, maka akan tampak pada kaki kemerah-merahan serta lunak dan
menimbulkan sedikit rasa sakit pada kaki, atau disebabkan pada saat persalinan,
kandung kemih tidak dikosongkan sehingga cairan tersebut turun ke bagian
lateral/kaki.
c.
Nyeri Tekan
Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus
sementara pada vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi, dan mungkin
lebih sering mengalaminya. Rasa sakit yang berlebihan pada masa nifas itu
berkekungkinan besar jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami.
d.
Pembengkakan pada Kaki
Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada
tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan ankle edema ini. Faktor yang berperan adalah
kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung menurun,
sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis,
posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi). Ankle edema ini terjadi
pada kedua tungkai tetapi dapat juga terjadi pada satu tungkai saja. Ankle
edema hanya satu tungkai saja disebabkan karena aliran pembuluh darah atau
pembulih limfe tersumbat, sumbatan ini dapat terjadi karena darah yang kental
lalu membeku didalam pembuluh darah atau massa tumor yang menekan pembuluh
darah atau pembuluh limfe.
Pemeriksaan yang dilakukan sangat mudah yakni dengan
menekan pada daerah mata kaki akan timbul cekungan yang cukup lama untuk
kembali pada keadaan normal. Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebab
dari ankle edema adalah menentukan kadar protein darah dan di air seni (urin),
pemeriksaan jantung (Rontgen dada, EKG), fungsi liver dan ginjal. Pengobatan
awal yang dapat dilakukan dengan mengganjal kaki agar tidak tergantung dan
meninggikan kaki pada saat berbaring. Pengobatan lanjutan disesuaikan dengan
penyebab yang mendasarinya.
DVT
(deep venous trombosis) atau trombosis vena dalam lebih jarang terjadi, tetapi
dapat menyebabkan terlepasnya bekuan yang kemudian menyebabkan emboli paru
hiperkoagulabititas meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu, parietas,
dehidrasi setelah persalinan dan persalinan melalui seksio sesaria ( SC ).
Wanita beresiko lebih besar apabila mereka memiliki riwayat gangguan
tromboimbulus, hipertensi akibat kehamilan dan anemi atau pernah melahirkan
dengan operasi
Resiko DVT ditungkai bawah kiri,
terutama setelah secsio secaria, karena kecepatan aliran darah paling
rendah.Gejala DVT biasanya dirasakan nyeri serta mengalami pembengkakan
didaerah yang terkena dan kadang – kadang terjadi demam. Terjadi perbedaan
mencolok dalam ukuran betis atau pada ekstremitas sirkulasi ditungkai bawah
serta trombosis mungkin terpengaruh sehingga tungkai tampak pucat dan dingin
serta mungkin oedema.
2.2
Penyebab, gejala dan penanganan
a.
Penyebab:
1. Perluasan atau invasi mikroorganisme
patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang – cabangnnya
2. Perpindahan cairan setelah
melahirkan yang menghilang dalam seminggu
3. Komprensi vena tibialis
4. Kekentalan darah yang meningkat
b.
Gejala
1. Kaki terasa kenyal atau lunak
2. Terasa panas pada tungkai
3. Nyeri kaki pada saat berjalan
4. Adanya pembengkakan pada tungkai
5. Terjadi perubahan warna kulit (
memerah ) pada kaki
c.
Penanganan
1. Terapi anti koanggulan menggunakan
heparin
2. Istrahat yang cukup dengan kaki agak
tinggi
3. Memberikan kehangatan untuk
meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan rasa tidak nyaman
4. Hindari pemijatan tungkai pada
daerah yang bengkak untuk mencegah bekuan
5. Memberikan obat-obatan seperti
asidium asetilosalisikum dan apabila ada pedangan diberi anti biotik
6. Setelah rasa nyeri hilang, penderita
di anjurkan untuk mulai berjalan.
2.3
Contoh
Kasus
Data Subjektif
a.
Ibu mengatakan sakit pada tungkai bawah disertai dengan
pembengkakan.
b.
Ibu mengatakan susah berjalan.
Data Objektif
a.
Suhu badan subfebris
selama 7 hari meningkat mulai hari ke-10 sampai hari ke-20, yang disetai
dengan menggigil dan nyeri sekali.
b.
Pada kaki yang terkena akan menunjukkan tanda-tanda :
·
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar,
serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki satunya.
·
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa
tegang dank eras pada paha bagian atas.
·
Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
·
Reflex tonik akan terjadi pada spasme arteri sehingga
kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri, dan dingin.
·
Edema kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada
umumnya terdapat pada paha, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari dan
pergelangan kaki, keudan mulai dari bawah ke atas.
·
Nyeri pada betis.
Pemeriksaan Penunjang
Cek lab darah (leukosit)
Penanganan :
1.
Perawatan
a.
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompresi
pada kaki.
b.
Kaki dibalut dengan elastic.
2.
Menyusui tetap dilanjutkan selama kondisi ibu masih
meungkinkan.
3.
Tirah baring.
4.
Antibiotic dan analgetik.
5.
Antikoagulasi untuk mencegah bertambah luasnya throbus dan mengurangi bahaya embol (misalnya, heparin 10.000 satuan
tiap 6 jam per infus, kemudian diteruskan dengan Warfarin per oral)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas dimulai setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca kelahiran. Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas dimulai setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca kelahiran. Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini
dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit. Kaki bengkak
(ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh
penumpukan cairan pada kaki tersebut. Faktor
yang berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi
pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit
liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi).
3.2
Saran
a. Dengan adanya pembahasan rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki ini, diharapkan kita sebagai calon
bidan harus bisa mengidentifikasi adanya komplikasi dari DVT tersebut.
b. Kita sebagai bidan kita harus bisa
mengetahui gejala- gejala, penyebab dan penanganan dari rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki tersebut, agar tidak terjadi
komplikasi-komplikasi yang berkelanjutan.
Daftar
Pustaka
Sulistyani,
Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Penerbit Andi : Yogyakarta
Banson D,
Michael. 2000. MUTIARA KEBIDANAN.
Jakarta : Bina Rupa Aksara
Coad
Janedan, Dunstar Melvyn, 2003. ANATOMI
DAN FISIOLOGI. Jakarta : Buku Kedokteran
Bahiyatun. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas
Normal. Jakarta : EGC.
Ambarwati,Eny .R. 2010.Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Ari Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan,
konsep dasar nifas, Yogyakarta : Andi Jogjakarta.
Ns. Anik Maryuni, S.kep, ETN, 2010. Asuhan pada ibu
dalam masa nifas, Jakarta : Trans Info Media, Jakarta
Suherni.2008.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta.Fitramaya