Senin, 21 Oktober 2013

Perubahan pada Ekstremitas (Rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki) IBU NIFAS - PNC

MACAM-MACAM KOMPLIKASI YANG SERING TIMBUL PADA MASA NIFAS dan PENANGANANNYA
“Perubahan pada Ekstremitas”
 (Rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki)
Dosen Pembimbing
Sulastri, SST.,M.Kes





Oleh Kelompok 8
Semester III-A
1.      Agnes Estiria Fiana                            (1206.001)
2.      Dewi Setiya Ningsih                          (1206.009)
3.      Dewi Susanti                                      (1206.010)
4.      Pipit Novrida Khomsiyah                  (1206.041)
5.      Sufildzah Atiqah                                (1206.052)
6.      Zanuarischah Dwirizkhiyanti             (1206.058)


AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2013-2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan hihayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul “Adaptasi dan Fisiologis Sistem Perkemihan dalam Masa Kehamilan” sesuai waktu yang di tentukan.
Dalam menyusun makalah  ini, penulis mendapatkan banyak pengaruh dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/Ibu:
1.      Sri Utami, SST, M.Mkes. selaku Direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2.      Sulastri, S.ST., M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah PNC.
Semoga Tuhan YME memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan yang diberikan. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.




Gresik,      September 2013


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………….…….ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
1.1  Latar Belakang…………………………………………………...……1
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………...…...2
1.3  Tujuan…………………………………………………………..……..2
1.4  Manfaat……………………………………………………………......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki……………..3
2.2  Penyebab, gejala dan penanganan……………………………………5
2.3  Contoh kasus…………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………8
            3.2 Saran…………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka            …………………………………………………………...……….iii












BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas dimulai setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca kelahiran. Pada masa ini, seorang wanita yang telah melahirkan merasakan kelegaan karena keberhasilannya dalam bersalin, sekaligus perasaan was-was akan perubahan pada tubuh atau bayinya. Namun demikian, secara umum masyarakat tidak terlalu memerhatikan keadaan ibu. Karena perhatian penuh biasanya di curahkan kepada bayi yang baru lahir. Sebagai anggota keluarga terbaru yang membutuhkan banyak penyesuaian dan perhatian. Padahal baik ibu atau bayi memerlukan perhatian yang sama dalam perawatan pasca kelahiran (masa nifas) agar tidak terjadi infeksi (sepsis puerperalis)
Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit. Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.
DVT ( Deep Venosus Trombosis ) merupakan pembentukan bekuan darah didalam pembuluh darah vena bagian dalam. DVT sering juga disebut bekuan darah di kaki.
DVT paling banyak terjadi divena-vena bagian dalam kaki dan paha. Pembuluh vena dalam ini khusus terbungkus oleh otot-otot paha dan tungkai bawah mempunyai semacam saluran berdinding kenyal disekat-sekat ole katup yang membuat aliran darah berjurusan searah. Darah akan di bawa dari bawah keatas, atau dari kaki kearah jantung.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada masa nifas?
2.      Bagaimana cara penanganannya?
1.3  Tujuan
1.      Mengetahui terjadinya rasa nyeri, merah, lunak dan pembengkakan di kaki pada masa nifas.
2.      Mengetahui cara penanganannya
1.4  Manfaat
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi salah satu tambahan pengetahuan tentang Mengetahui Pencegahan dan Penanganan pada Ibu Nifas apabila mengalami Rasa sakit,Merah, Nyeri Tekan dan Pembengkakan kaki.









                                                                                                                                              






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan pada kaki
Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki yang terjadi pada masa nifas biasa disebut dengan DVT (deep venous trombosis ). DVT adalah inflamasi vena dengan pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi pada vena femoralis (tungkai) dan vena-vena pada uterus, ovarium, dan hipogastrik. Pembekuan ini dapat menyebabkan inflamasi, alokal dan menyumbat vena kemudian pembekuan terlepas menjadi embolus dan bergerak kedalam pembuluh jantung dan paru-paru sehingga menyumbat pembuluh tersebut.
a.         Rasa Sakit
Rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit.
b.        Kemerahan
Kemerahan pada ibu nifas Disebabkan karena pada masa nifas itu terbentuk trombus (munculnya) vena-vena kecil yang mengalami pengembangan. Selain itu, vena-vena itu juga mengalami dilatasi (pembukaan) sehingga terjadi pembengkakan di kaki akibat dari terjadinya pembengkakan tersebut, maka akan tampak pada kaki kemerah-merahan serta lunak dan menimbulkan sedikit rasa sakit pada kaki, atau disebabkan pada saat persalinan, kandung kemih tidak dikosongkan sehingga cairan tersebut turun ke bagian lateral/kaki.
c.         Nyeri Tekan
Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi, dan mungkin lebih sering mengalaminya. Rasa sakit yang berlebihan pada masa nifas itu berkekungkinan besar jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami.

d.      Pembengkakan pada Kaki
Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ankle edema ini. Faktor yang berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi). Ankle edema ini terjadi pada kedua tungkai tetapi dapat juga terjadi pada satu tungkai saja. Ankle edema hanya satu tungkai saja disebabkan karena aliran pembuluh darah atau pembulih limfe tersumbat, sumbatan ini dapat terjadi karena darah yang kental lalu membeku didalam pembuluh darah atau massa tumor yang menekan pembuluh darah atau pembuluh limfe.
Pemeriksaan yang dilakukan sangat mudah yakni dengan menekan pada daerah mata kaki akan timbul cekungan yang cukup lama untuk kembali pada keadaan normal. Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebab dari ankle edema adalah menentukan kadar protein darah dan di air seni (urin), pemeriksaan jantung (Rontgen dada, EKG), fungsi liver dan ginjal. Pengobatan awal yang dapat dilakukan dengan mengganjal kaki agar tidak tergantung dan meninggikan kaki pada saat berbaring. Pengobatan lanjutan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
DVT (deep venous trombosis) atau trombosis vena dalam lebih jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan terlepasnya bekuan yang kemudian menyebabkan emboli paru hiperkoagulabititas meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu, parietas, dehidrasi setelah persalinan dan persalinan melalui seksio sesaria ( SC ). Wanita beresiko lebih besar apabila mereka memiliki riwayat gangguan tromboimbulus, hipertensi akibat kehamilan dan anemi atau pernah melahirkan dengan operasi
Resiko DVT ditungkai bawah kiri, terutama setelah secsio secaria, karena kecepatan aliran darah paling rendah.Gejala DVT biasanya dirasakan nyeri serta mengalami pembengkakan didaerah yang terkena dan kadang – kadang terjadi demam. Terjadi perbedaan mencolok dalam ukuran betis atau pada ekstremitas sirkulasi ditungkai bawah serta trombosis mungkin terpengaruh sehingga tungkai tampak pucat dan dingin serta mungkin oedema.

2.2              Penyebab, gejala dan penanganan
a.      Penyebab:
1.      Perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang – cabangnnya
2.      Perpindahan cairan setelah melahirkan yang menghilang dalam seminggu
3.      Komprensi vena tibialis
4.      Kekentalan darah yang meningkat

b.      Gejala
1.      Kaki terasa kenyal atau lunak
2.      Terasa panas pada tungkai
3.      Nyeri kaki pada saat berjalan
4.      Adanya pembengkakan pada tungkai
5.      Terjadi perubahan warna kulit ( memerah ) pada kaki

c.       Penanganan
1.      Terapi anti koanggulan menggunakan heparin
2.      Istrahat yang cukup dengan kaki agak tinggi
3.      Memberikan kehangatan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan rasa tidak nyaman
4.      Hindari pemijatan tungkai  pada daerah yang bengkak untuk mencegah bekuan
5.      Memberikan obat-obatan seperti asidium asetilosalisikum dan apabila ada pedangan diberi anti biotik
6.      Setelah rasa nyeri hilang, penderita di anjurkan untuk mulai berjalan.

2.3              Contoh Kasus

Data Subjektif
a.       Ibu mengatakan sakit pada tungkai bawah disertai dengan pembengkakan.
b.      Ibu mengatakan susah berjalan.
DSC_9963

Data Objektif
a.       Suhu badan subfebris selama 7 hari meningkat mulai hari ke-10 sampai hari ke-20, yang disetai dengan menggigil dan nyeri sekali.
b.      Pada kaki yang terkena akan menunjukkan tanda-tanda :
·         Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar, serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki satunya.
·         Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dank eras pada paha bagian atas.
·         Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
·         Reflex tonik akan terjadi pada spasme arteri sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri, dan dingin.
·         Edema kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari dan pergelangan kaki, keudan mulai dari bawah ke atas.
·         Nyeri pada betis.


Pemeriksaan Penunjang
Cek lab darah (leukosit)
DSC_9964
DSC_9965
Penanganan :
1.      Perawatan
a.       Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompresi pada kaki.
b.      Kaki dibalut dengan elastic.
2.      Menyusui tetap dilanjutkan selama kondisi ibu masih meungkinkan.
3.      Tirah baring.
4.      Antibiotic dan analgetik.
5.      Antikoagulasi untuk mencegah bertambah luasnya throbus dan mengurangi bahaya embol (misalnya, heparin 10.000 satuan tiap 6 jam per infus, kemudian diteruskan dengan Warfarin per oral)
DSC_9966
BAB III
PENUTUP


3.1         Kesimpulan
            Masa nifas adalah masa setelah ibu melahirkan. Dalam kalangan medis, masa nifas dimulai setelah plasenta (bahasa jawa : ari-ari) lahir, sampai 6 minggu (42 hari) pasca kelahiran. Pada masa nifas dapat terjadi rasa sakit yang disebut after pain, (meriang atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit. Kaki bengkak (ankle edema) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kaki tersebut.  Faktor yang berperan adalah kadar protein (albumin) dalam darah yang rendah, fungsi pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung (gravitasi).
3.2         Saran
a.       Dengan adanya pembahasan rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki ini, diharapkan kita sebagai calon bidan harus bisa mengidentifikasi adanya komplikasi dari DVT tersebut.
b.      Kita sebagai bidan kita harus bisa mengetahui gejala- gejala, penyebab dan penanganan dari rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki tersebut, agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang berkelanjutan.









Daftar Pustaka
Sulistyani, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Penerbit Andi : Yogyakarta
Banson D, Michael. 2000. MUTIARA KEBIDANAN. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Coad Janedan, Dunstar Melvyn, 2003. ANATOMI DAN FISIOLOGI. Jakarta : Buku Kedokteran
Bahiyatun. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Ambarwati,Eny .R. 2010.Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Nuha  Medika.
Ari Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, konsep dasar nifas, Yogyakarta : Andi Jogjakarta.
Ns. Anik Maryuni, S.kep, ETN, 2010. Asuhan pada ibu dalam masa nifas, Jakarta : Trans Info Media, Jakarta
Suherni.2008.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta.Fitramaya