Senin, 21 Oktober 2013

PERUBAHAN TTV IBU BERSALIN (INC)

 

PERUBAHAN FISIOLOGIS PERSALINAN TENTANG TTV


Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan 2
Penyusun :
Dwi Anisah (1206.012)
Fitri Wahyu Wulandari (1206.020)
Kiki Dwi Novitasari (1206.025j)
Maghfiroh (1206.029)
Sufildzah Atiqah (1206.052)

AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
JL. Proklamasi No. 54 Gresik
Telp. (031) 3984249 / Fax. (031) 3971801
E-mail : delimapersada_gresik@yahoo.com
TAHUN PELAJARAN 2013






BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa mengunakan alat pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan berat badan bayi 2500 gram atau lebih dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang dibantu dengan kekuatan kontraksi uterus dan tenaga mengejan.
Asuhan yang dapat diberikan bidan kepada ibu adalah memberikan informasi, memberikan dorongan semangat, menyiapkan ruangan untuk persalinan, teman yang mendukung, mobilisasi, memberi tahu pada ibu perubahan apa saja pada saat persalinan antara lain perubahan tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan (Depkes RI, 2000). Kematian dan kesakitan ibu sebenarnya dapat dikurangi atau dicegah dengan berbagai usaha perbaikan dalam bidang pelayanan kesehatan obstetri. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai bagian integeral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat. Kegagalan dalam penangan kasus kedaruratan obstetri pada umumnya disebabkan oleh kegagalan dalam mengenal resiko kehamilan, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan resiko tinggi maupun pengetahuan tenaga medis, paramedis, dan penderita dalam mengenal Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) secara dini, masalah dalam pelayanan obstetri, maupun kondisi ekonomi (Syamsul, 2003).

1.2              Rumusan masalah
1.2.1        Bagaimana Perubahan Tekanan Darah pada Persalinan ?
1.2.2        Bagaimana Perubahan Nadi pada Persalinan ?
1.2.3        Bagaimana Perubahan Suhu pada Persalinan ?
1.2.4        Bagaimana Perubahan Pernafasan pada Persalinan ?




1.3              Tujuan
1.3.1        Memahami Perubahan Tekanan Darah pada Persalinan.
1.3.2        Memahami Perubahan Nadi pada Persalinan.
1.3.3        Memahami Perubahan Suhu pada Persalinan.
1.3.4        Memahami Perubahan Pernafasan pada Persalinan ?

1.4              Manfaat
1.4.1    Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya tentang perubahan fisiologis pada persalinan tentang TTV.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian

Tanda-tanda vital/vital sign merupakan indikator dari status kesehatan (menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh). Pengukuran TTV memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stress fisiologi / psikologi, respon terapi medis & keperawatan, perubahan fisiologis. Hal ini sangat penting sehingga disebut TANDA VITAL.

Waktu dilakukannya pemeriksaan TTV ;
a)      Saat klien masuk ke fasilitas kesehatan
b)      Di RS / fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program
c)      Sebelum dan sesudah prosedur bedah
d)     Sebelum dan sesudah prosedur diagnostik invasif
e)      Sebelum dan sesudah pemberian pengobatan yang mpengaruhi karvas, respirasi & fungsi kontrol suhu
f)       Saat KU klien berubah
g)      Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang pengaruhi TTV
h)      Saat klien melaporkan adanya distress fisik non spesifik
Empat komponen TTV;
a)      Suhu tubuh
b)      Denyut nadi
c)      Respirasi
d)     Tekanan dara
Tujuan dilakukan TTV:
a)                              Mengetahui data obyektif
b)                              Menget KU klien
c)                              Menget perkembangan penyakit klien
d)                             Membntu menentukan diagnosa & intervensi keperawatan

TEKANAN DARAH

Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan.
Sistole  : Kontraksi jantung mendorong drh dg tekanan tinggi.
Diastole : minimal yg mendesak dinding arteri setiap waktu

Faktor yang bertanggung jawab terhadap Tekanan Darah.
a)      Tahanan perifer: Pada dilatasi pembuluh darah & tahanan turun ,TD akan turun
b)      Volume darah ; Bila volume meningkat , TD akan meningkat
c)      Viskositas darah. Semakin kental darah akan meningkatkan TD
d)     Elastisitas dinding pembuluh darah : penurunan elastisitas pembuluh darah akan meningkatkan TD
Usia
mmHg
1
BBL
40(rerata)
2
1bln
85/54
3
1th
95/65
4
6 th
105/65
5
10-13 th
110/65
6
14-17 th
120/70
7
Dewasa tengah
120/80
8
Lansia
140/90
(fundamental keperawatan , edisi4, vol 1)
 TD abnormal
a)      Hipertensi : Tekanan systole >130mmHg,diastole >90mmHg
b)      Hipotensi: Tekanan sistole <90>
c)      Hipotensi ortostatik postural: penurunan TD saat bergerak dari posisi duduk ke berdiri disertai pusing,berkunang-kunang sampai pingsan.



NADI
Nadi adalah sensasi aliran darah yang menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh. Nadi merupakan salah satu indikator status sirkulasi. Nadi diatur oleh sistem saraf otonom.
a)      Saraf simpatik:me­ nadi
b)      Saraf parasimoatik nadi

Faktor yang mempengaruhi nadi:
a)      Latihan fisik                  : Latihan akan meningkatkan RR.
b)      Suhu                              : Suhu meningkat maka nadi akan meningkat.
c)      Emos                             : Nyeri akut dan ansietas meningkatkan stimulasi   simpatik,mempengaruhi frekuensi jantung.
d)     Obat2an                        : Obat kronotopik positif (epineprin akan meningkatkan nadi).
e)      Peradarahan                  : Kehilangan darah akan meningkatkan stimulasi simpatik sehingga meningkatkan nadi.
f)       Perubahan postur tubuh : Dari berbaring ke duduk kemudian berdiri akan meningkatkan nadi.
g)      Gangguan paru            : Penyakit mengakibatkan oksigenasi buruk sehingga nadi meningkat.

Frekuensi jantung normal
Usia Denyut/mnt
  • Bayi 120-160/mnt
  • Todler 90-140/mnt
  • Prasekolah 80-110/mnt
  • Usia sekolah 75-100/mnt
  • Remaja 60-90/mnt
  • Dewasa 60-100/mnt
(fundamental keprwtn,edisi4,vol 1)



KARAKTER NADI
a. Frekuensi
1. Takikardi: Frekuensi > 100x/mnt
2. Bradikardi: Frekuensi <>
*Irama normal : interval egular setiap denyut nadi
*Kekuatan / amplitude :  kualitas nadi
a)      0: Tidak teraba
b)      +1: Lemah,dapat dirasakan dengan penekanan yang kuat
c)      +2: Normal, mudah dipalpasi
d)     +3: Mudah dipalpasi , kuat
*Kesamaan : bandingkan secara kanan & kiri kec nadi karotis
Tempat Pengukuran Nadi:
a)      Arteri temporal : Arteri radialis
b)      Arteri karotis : Arteri ulnalis
c)      Arteri apical : Arteri femoral
d)     Arteri brakhialis : Arteri popliteal
e)      Arteri tibia posterior : Arteri dorsalis pedis

PERNAFASAN

Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah dengan sel.
Mekanisme pernafasan meliputi:
a)      Ventilasi yaitu pergerakan udara masuk ke luar paru
b)      Difusi yaitu pertukaran O2 & CO2 antara alveoli & sel darah merah
c)      Perfusi yaitu distribusi oleh sel drh merah ke dan dari kapiler darah

Kontrol Fisiologis :
Pusat pengaturan : batang otak. Ventilasi diatur oleh kadar O2 & CO2 serta ion hidrogen dalam darah. Peningkatan PCO2 berakibat sistem kontrol pernafasan di otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman.
Faktor yang mempengaruhi pernafasan:
a)      *Olahraga meningkatkan RR
b)      *Nyeri akut dan kecemasan (meningkatkan RR)
c)      *Anemia (meningkatkan RR)
d)     *Posisi tubuh (postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi paru
e)      *Medikasi ( analgetik narkotik dan sedatif meningkatkan RR)
f)       *Cedera batang otak (meningkatkan RR)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian pernafasan:
a)      *Frekuensi pernafasan
b)      *Kedalaman pernafasan
c)      *Irama pernafasan
d)     *Difusi dan perfusi
Frekuensi pernafasan :
Usia Frekuensi / menit:

a)      BBL 35-40
b)      Bayi 30-50
c)      Todler 25-32
d)     Anak2 20-30
e)      Remaja 16-19
f)       Dewasa 12-20

(Fundamental keperawatan .edisi 4, vol 1)

Gangguan dalam pola nafas:
a)      Bradipneu : Nafas teratur ,lambat secara tidak normal ( pernafasan kurang dari 12x/menit).
b)      *Takipneu : Nafas teratur,cepat secara tidak normal (pernafasan lebih dari 20x/menit).
c)      *Hiperneu : Nafas sulit,dalam ,lebih dari 20x/menit
d)     *Apneu : Nafas berhenti untuk beberapa detik
e)      *Hiperventilasi : Frekeunsi dan kedalaman nafas meningkat
f)       *Hipoventilasi : Frekuensi nafas abnormal dalam kecepatan dan kedalaman
g)      *Pernaf Cheyne stokes : Frekuensi dan kedalamn nafas tidak teratur ditandai dengan periode apneu dan hiperventilasi yang berubah
h)      *Pernaf Kusmaul : pernafasan dalam secara tidak normal dalam frekuensi meningkat
i)        *Pernaf Bio : Nafas dangkal secara tidak normal diikuti oleh periode apneu yang tidak teratur.

Faktor yang memepengaruhi TD:
a)      Usia : TD orang dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia
b)      Stress : meningkatkan TD
c)      Ras : dipengaruhi oleh kebiasaan, genetic dan linkungan
d)     Medikasi : analgesik narkotik dapat meningkatakan TD
e)      Variasi diurnal : TD berubah-ubah spanjang hari, biasanya rendah pada pagi
hari
f)       Jenis kelamin : secara klinis tidak perbedaan yang signifikan ,setelah pubertas pria lebih tinggi setelah menopause maka wanita lebih tinggi.

SUHU TUBUH
Suhu tubuh Merupakan perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan. Pusat pengaturan suhu tubuh adalahl hipotalamus (bekerja sbg termostat).
4 cara produksi panas :
1. Metabolisme tubuh : merupakan serangkaian reaksi kimia untuk menghasilkan energi (panas).
2. Sekresi hormon tyroid : meningkatan metabolisme dalam pemecahan glukosa dan lemak.
3. Kerja otot : latihan akan meningkatkan metabolisme.
4. Rangsangan pd sistem saraf : saat gula darah turun terjadi rangsangan pada saraf simpatik yang kemudian akan terjadi sekresi epineprin dan non epineprin yang akan meningkatkan suhu tubuh.
Pengeluaran Panas
a)      Radiasi yaitu perpindahan panas dari permukaan satu obyek ke permukaan obyek lain tanpa keduanya bersentuhan.
b)      Konduksi yaitu perpindahan panas dari satu obyek ke obyek lainnya dg kontak langsung.
c)      Konveksi yaitu perpindahan panas karena pergerakan udara.
d)     Evaporasi yaitu perpindahan energi panas ketika cairan tubuh menjadi gas.
(Kulit merupakan tempat utama pengeluaran panas)
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh :
a)             Usia: pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif terhadap suhu yang ekstrim
b)      *Olahraga: meningkatkan produksi panas
c)      *Kadar hormon: wanita mengalami fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dari pria
d)     *Lingkungan
e)      *Irama sikardian: suhu tubuh secara normal berubah secara normal 0,5 derajat selama 24 jam, titik terendah pada pukul 1-4 dini hari

Rentang Normal.
A.    Rentang normal suhu 36-38°C. Tergantung tempat pengukuran suhu:
a)       Oral rata-rata : 37°C
b)       Rektal rata-rata : 37,5°C
c)       Aksila rata-rata : 36,5°C
B.     Tempat pengukuran suhu:
  1. Suhu inti:

a)       Rektum
b)       membran tympani
c)       Esofagus
d)       Arteri pulmoner
e)       kandung kemih

  1. Suhu permukaan:
a)       Kulit
b)       Aksila
c)       Oral
C. Tempat pengukuran suhu yg sering dilakukan:
a)         Oral
Tetapi tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / trauma oral,klien dengan epilepsy atau gemetar karena kedinginan, pada bayi dan anak kecil yang menangis serta klien yang tidak sadar.
b)        Aksila
Tidak boleh dilakukan pada bayi,klienyang sangat kurus,klien dengan luka di ketiak dan operasi pada mamae.
c)         Rektal
Tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / kelainan rectal,nyeri pada area rectal / perdarahan,klien dengan berpenyakit kelamin, pada bayi baru lahir.

Sejumlah perubahan fisiologis yang normal akan terjadi selama persalinan, hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis dan dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah normal apa tidak persalinan kala I. Perubahan-perubahan fisiologis tentang TTV dalam persalinan meliputi:

2.1            Perubahan Tekanan Darah

Ada ubeberapa fakor yang mengubah tekanan darah ibu. Aliran darah yang menurun pada arteri uterus akibat kontraksi, diarahkan kembali ke pembuluh darah perifer. Timbul tahanan perifer, tekanan darah meningkat dan frekuensi nadi melambat. Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan keanaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20 mmhg, dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmhg diantara kontraksi-kontraksi uterus, tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan  naik lagi bila terjadi kontraksi. Arti penting dari kejadian ini adalah untuk memastikan tekanan darah yang sesungguhnya, sehingga diperlukan pengukuran diantara kontraksi. Jika seorang ibu dalam keadaan sangat takut, khawatir, cemas, pertimbangkan kemungkinan rasa takutnyalah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah. Dalam hal ini diperlukan pemeriksaan lainnya untuk mengesampingkan preeklamsi, oleh karena itu diperlukan asuhan yang mendukung yang mendapatkan ibu rileks atau santai.
Posisi tidur terlentang selama bersalin akan menyebabkan penekanan uterus pada penduluh darah besar (aorta) yang akan menyebabkan sirkulasi darah baik untuk ibu maupun janin akan tergangu, ibu akan terjadi hipotensi dan janin dapat terjadi asfiksia. Oleh karena itu posisi tidur ibu selama persalinan yang terbaik adalah menghindari posisi tidur terlentang. Untuk memastikan tekanan darah yang sesungguhnya maka diperlukan pengukuran tekanan darah diluar kontraksi.
2.2            Perubahan Nadi

Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik selama kontraksi. Antara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan sebelum persalinan.
Penurunan yang menyolok selama acme konstraksi uterus tidak terjadi jika ibu berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau belum masuk persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan dalam metabolisme yang terjadi selama persalinan. Denyut jantung yang sedikit naik merupakan hal yang normal,meskipun normal perlu dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi infeksi.
       Frekuensi denyut nadi di antara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode menjelang persalinan. Hal ini mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Penurunan denyut nadi yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak akan terjadi jika wanita berada pada posisi miring, bukan telentang. Sedikit peningkatan frekuensi nadi dianggap normal.

2.3            Perubahan Suhu

Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, suhu mencapai tingkat tertinggi selama persalinan dan segerah setelah kelahiran. Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5 0C - 10C. Suhu badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar, namun keadaan ini berlangsung lama, keadaan suhu ini mengindikasikan adanya dehidrasi. Parameter lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban sudah pecah atau belum, karena hal ini bisa merupaka tanda infeksi.







2.4            Perubahan Pernafasan

Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibandingkan dengan sebelum persalinan, kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk itu diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernasafan ( untuk menghindari hiperventilasi ) yang ditandai oleh adanya perasaan pusing.
Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka terjadi sedikit peningkatan laju pernafasan yang dianggap normal. Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkalosis.




















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
. Dari pembahasan yang telah kita buat dapat disimpulkan bahwasanya pada setiap proses persalinan normal akan terjadi perubahan yang cukup signifikan mulai dari tekanan darah, suhu, denyut jantung, kontrksi uterus,ketuban pecah, terbentuknya segmen atas dan bawah rahim. Selain peruban fisiologis juga terjadi perubahan secara psikologis diantaranya ibu merasa takut dan cemas, takut persalinannya tidak normal, apakah sanggup merawat bayinya dan sebagainya. Tentu saja antara pasien yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan harus terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.

3.2 Saran
     Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus bisa dan mengerti tentang asuhan kebidanan apa saja yang harus diberikan pada ibu bersalin bidan juga harus bisa mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada ibu bersalin.












DAFTAR PUSTAKA


Varney's. Asuhan kebidanan volume 2. EGC. Jakarta; 2004

Sumarah, dan Widyastuti. Yani dan Wiyati, Nining. Perawatan Ibu Bersalin Edisi 3. Fitrayama. Yogyakarta : 2009




Tidak ada komentar:

Posting Komentar