PERUBAHAN
FISIOLOGIS PERSALINAN TENTANG TTV
Untuk Memenuhi
Tugas Asuhan Kebidanan 2
Penyusun :
Dwi Anisah (1206.012)
Fitri Wahyu Wulandari (1206.020)
Kiki Dwi Novitasari (1206.025j)
Maghfiroh (1206.029)
Sufildzah Atiqah (1206.052)
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
JL. Proklamasi No. 54 Gresik
Telp. (031) 3984249 / Fax. (031) 3971801
E-mail : delimapersada_gresik@yahoo.com
TAHUN PELAJARAN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan
normal adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam uterus
dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa mengunakan alat
pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan berat badan bayi
2500 gram atau lebih dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang dibantu
dengan kekuatan kontraksi uterus dan tenaga mengejan.
Asuhan
yang dapat diberikan bidan kepada ibu adalah memberikan informasi, memberikan
dorongan semangat, menyiapkan ruangan untuk persalinan, teman yang mendukung,
mobilisasi, memberi tahu pada
ibu perubahan
apa saja pada saat persalinan antara lain perubahan tekanan darah, nadi, suhu,
dan pernafasan (Depkes RI, 2000). Kematian dan kesakitan ibu
sebenarnya dapat dikurangi atau dicegah dengan berbagai usaha perbaikan dalam
bidang pelayanan kesehatan obstetri. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan
sebagai bagian integeral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh
masyarakat. Kegagalan dalam penangan kasus kedaruratan obstetri pada umumnya
disebabkan oleh kegagalan dalam mengenal resiko kehamilan, keterlambatan
rujukan, kurangnya sarana yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan resiko
tinggi maupun pengetahuan tenaga medis, paramedis, dan penderita dalam mengenal
Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) secara dini, masalah dalam pelayanan obstetri,
maupun kondisi ekonomi (Syamsul, 2003).
1.2
Rumusan
masalah
1.2.1
Bagaimana
Perubahan Tekanan Darah pada Persalinan ?
1.2.2
Bagaimana
Perubahan Nadi pada Persalinan ?
1.2.3
Bagaimana
Perubahan Suhu pada Persalinan ?
1.2.4
Bagaimana
Perubahan Pernafasan pada Persalinan ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Memahami
Perubahan Tekanan Darah pada Persalinan.
1.3.2
Memahami
Perubahan Nadi pada Persalinan.
1.3.3
Memahami
Perubahan Suhu pada Persalinan.
1.3.4
Memahami
Perubahan Pernafasan pada Persalinan ?
1.4
Manfaat
1.4.1 Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya tentang perubahan fisiologis pada persalinan tentang
TTV.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tanda-tanda
vital/vital sign merupakan indikator dari status kesehatan (menandakan
keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh).
Pengukuran TTV memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stress
fisiologi / psikologi, respon terapi medis & keperawatan, perubahan
fisiologis. Hal ini sangat penting sehingga disebut TANDA VITAL.
Waktu dilakukannya
pemeriksaan TTV ;
a)
Saat klien
masuk ke fasilitas kesehatan
b)
Di RS /
fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program
c)
Sebelum dan
sesudah prosedur bedah
d)
Sebelum dan
sesudah prosedur diagnostik invasif
e)
Sebelum dan
sesudah pemberian pengobatan yang mpengaruhi karvas, respirasi & fungsi
kontrol suhu
f)
Saat KU klien
berubah
g)
Sebelum dan
sesudah intervensi keperawatan yang pengaruhi TTV
h)
Saat klien
melaporkan adanya distress fisik non spesifik
Empat komponen
TTV;
a)
Suhu tubuh
b)
Denyut nadi
c)
Respirasi
d)
Tekanan dara
Tujuan
dilakukan TTV:
a)
Mengetahui data
obyektif
b)
Menget KU klien
c)
Menget
perkembangan penyakit klien
d)
Membntu
menentukan diagnosa & intervensi keperawatan
TEKANAN DARAH
Tekanan darah
merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan
tekanan dari jantung. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena
perubahan tekanan.
Sistole : Kontraksi jantung mendorong drh dg tekanan
tinggi.
Diastole : minimal yg mendesak
dinding arteri setiap waktu
Faktor yang bertanggung jawab terhadap Tekanan
Darah.
a)
Tahanan
perifer: Pada dilatasi pembuluh darah & tahanan turun ,TD akan turun
b)
Volume darah ;
Bila volume meningkat , TD akan meningkat
c)
Viskositas
darah. Semakin kental darah akan meningkatkan TD
d)
Elastisitas
dinding pembuluh darah : penurunan elastisitas pembuluh darah akan meningkatkan
TD
Usia
|
mmHg
|
|
1
|
BBL
|
40(rerata)
|
2
|
1bln
|
85/54
|
3
|
1th
|
95/65
|
4
|
6 th
|
105/65
|
5
|
10-13 th
|
110/65
|
6
|
14-17 th
|
120/70
|
7
|
Dewasa tengah
|
120/80
|
8
|
Lansia
|
140/90
|
(fundamental keperawatan , edisi4, vol 1)
TD abnormal
a)
Hipertensi :
Tekanan systole >130mmHg,diastole >90mmHg
b)
Hipotensi:
Tekanan sistole <90>
c)
Hipotensi
ortostatik postural: penurunan TD saat bergerak dari posisi duduk ke berdiri
disertai pusing,berkunang-kunang sampai pingsan.
NADI
Nadi adalah sensasi
aliran darah yang menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh. Nadi
merupakan salah satu indikator status sirkulasi. Nadi diatur oleh sistem saraf
otonom.
a)
Saraf
simpatik:me nadi
b)
Saraf
parasimoatik nadi
Faktor yang mempengaruhi nadi:
a)
Latihan fisik : Latihan akan meningkatkan RR.
b)
Suhu : Suhu meningkat maka nadi akan meningkat.
c)
Emos : Nyeri akut dan ansietas meningkatkan
stimulasi simpatik,mempengaruhi frekuensi
jantung.
d)
Obat2an : Obat kronotopik positif (epineprin akan meningkatkan
nadi).
e)
Peradarahan : Kehilangan darah akan meningkatkan
stimulasi simpatik sehingga meningkatkan nadi.
f)
Perubahan
postur tubuh : Dari berbaring ke duduk kemudian berdiri akan meningkatkan nadi.
g)
Gangguan paru : Penyakit mengakibatkan oksigenasi
buruk sehingga nadi meningkat.
Frekuensi jantung normal
Usia Denyut/mnt
- Bayi 120-160/mnt
- Todler 90-140/mnt
- Prasekolah 80-110/mnt
- Usia sekolah 75-100/mnt
- Remaja 60-90/mnt
- Dewasa 60-100/mnt
(fundamental keprwtn,edisi4,vol 1)
KARAKTER NADI
a. Frekuensi
1. Takikardi: Frekuensi > 100x/mnt
2. Bradikardi: Frekuensi <>
Irama normal : interval egular setiap
denyut nadi
Kekuatan / amplitude : kualitas nadi
a)
0: Tidak teraba
b)
+1: Lemah,dapat
dirasakan dengan penekanan yang kuat
c)
+2: Normal,
mudah dipalpasi
d)
+3: Mudah
dipalpasi , kuat
Kesamaan : bandingkan secara kanan
& kiri kec nadi karotis
Tempat Pengukuran Nadi:
a)
Arteri temporal
: Arteri radialis
b)
Arteri karotis
: Arteri ulnalis
c)
Arteri apical :
Arteri femoral
d)
Arteri
brakhialis : Arteri popliteal
e)
Arteri tibia
posterior : Arteri dorsalis pedis
PERNAFASAN
Pernafasan
adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan
darah serta darah dengan sel.
Mekanisme pernafasan meliputi:
a)
Ventilasi yaitu
pergerakan udara masuk ke luar paru
b)
Difusi yaitu
pertukaran O2 & CO2 antara alveoli & sel darah merah
c)
Perfusi yaitu
distribusi oleh sel drh merah ke dan dari kapiler darah
Kontrol Fisiologis :
Pusat
pengaturan : batang otak. Ventilasi diatur oleh kadar O2 & CO2 serta ion
hidrogen dalam darah. Peningkatan PCO2 berakibat sistem kontrol pernafasan di
otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman.
Faktor yang mempengaruhi
pernafasan:
a)
Olahraga meningkatkan RR
b)
Nyeri akut dan kecemasan
(meningkatkan RR)
c)
Anemia (meningkatkan RR)
d)
Posisi tubuh (postur tubuh yang lurus
dan tegak meningkatkan ekspansi paru
e)
Medikasi ( analgetik narkotik dan
sedatif meningkatkan RR)
f)
Cedera batang otak (meningkatkan RR)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian
pernafasan:
a)
Frekuensi pernafasan
b)
Kedalaman pernafasan
c)
Irama pernafasan
d)
Difusi dan perfusi
Frekuensi pernafasan :
Usia Frekuensi / menit:
a)
BBL 35-40
b)
Bayi 30-50
c)
Todler 25-32
d)
Anak2 20-30
e)
Remaja 16-19
f)
Dewasa 12-20
(Fundamental keperawatan .edisi 4, vol 1)
Gangguan dalam pola nafas:
a)
Bradipneu :
Nafas teratur ,lambat secara tidak normal ( pernafasan kurang dari 12x/menit).
b)
Takipneu : Nafas teratur,cepat secara
tidak normal (pernafasan lebih dari 20x/menit).
c)
Hiperneu : Nafas sulit,dalam ,lebih
dari 20x/menit
d)
Apneu : Nafas berhenti untuk beberapa
detik
e)
Hiperventilasi : Frekeunsi dan
kedalaman nafas meningkat
f)
Hipoventilasi : Frekuensi nafas
abnormal dalam kecepatan dan kedalaman
g)
Pernaf Cheyne stokes : Frekuensi dan
kedalamn nafas tidak teratur ditandai dengan periode apneu dan hiperventilasi
yang berubah
h)
Pernaf Kusmaul : pernafasan dalam
secara tidak normal dalam frekuensi meningkat
i)
Pernaf Bio : Nafas dangkal secara
tidak normal diikuti oleh periode apneu yang tidak teratur.
Faktor yang memepengaruhi TD:
a)
Usia : TD orang
dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia
b)
Stress :
meningkatkan TD
c)
Ras :
dipengaruhi oleh kebiasaan, genetic dan linkungan
d)
Medikasi :
analgesik narkotik dapat meningkatakan TD
e)
Variasi diurnal
: TD berubah-ubah spanjang hari, biasanya rendah pada pagi
hari
f)
Jenis kelamin :
secara klinis tidak perbedaan yang signifikan ,setelah pubertas pria lebih
tinggi setelah menopause maka wanita lebih tinggi.
SUHU TUBUH
Suhu tubuh
Merupakan perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan. Pusat pengaturan suhu tubuh adalahl
hipotalamus (bekerja sbg termostat).
4 cara produksi panas :
1. Metabolisme tubuh : merupakan serangkaian reaksi
kimia untuk menghasilkan energi (panas).
2. Sekresi hormon tyroid : meningkatan metabolisme
dalam pemecahan glukosa dan lemak.
3. Kerja otot : latihan akan meningkatkan metabolisme.
4. Rangsangan pd sistem saraf : saat gula darah turun
terjadi rangsangan pada saraf simpatik yang kemudian akan terjadi sekresi
epineprin dan non epineprin yang akan meningkatkan suhu tubuh.
Pengeluaran Panas
a)
Radiasi yaitu perpindahan
panas dari permukaan satu obyek ke permukaan obyek lain tanpa keduanya
bersentuhan.
b)
Konduksi yaitu
perpindahan panas dari satu obyek ke obyek lainnya dg kontak langsung.
c)
Konveksi yaitu
perpindahan panas karena pergerakan udara.
d)
Evaporasi yaitu
perpindahan energi panas ketika cairan tubuh menjadi gas.
(Kulit merupakan tempat utama pengeluaran panas)
Faktor yang mempengaruhi suhu
tubuh :
a)
Usia:
pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif
terhadap suhu yang ekstrim
b)
Olahraga: meningkatkan produksi panas
c)
Kadar hormon: wanita mengalami
fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dari pria
d)
Lingkungan
e)
Irama sikardian: suhu tubuh secara
normal berubah secara normal 0,5 derajat selama 24 jam, titik terendah pada
pukul 1-4 dini hari
Rentang Normal.
A.
Rentang normal
suhu 36-38°C. Tergantung tempat pengukuran suhu:
a)
Oral rata-rata : 37°C
b)
Rektal rata-rata : 37,5°C
c)
Aksila rata-rata : 36,5°C
B.
Tempat
pengukuran suhu:
- Suhu inti:
a) Rektum
b) membran tympani
c) Esofagus
d) Arteri pulmoner
e) kandung kemih
- Suhu
permukaan:
a) Kulit
b) Aksila
c) Oral
C. Tempat pengukuran suhu yg
sering dilakukan:
a)
Oral
Tetapi tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / trauma oral,klien
dengan epilepsy atau gemetar karena kedinginan, pada bayi dan anak kecil yang
menangis serta klien yang tidak sadar.
b)
Aksila
Tidak boleh dilakukan pada bayi,klienyang sangat kurus,klien dengan luka di
ketiak dan operasi pada mamae.
c)
Rektal
Tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / kelainan rectal,nyeri pada
area rectal / perdarahan,klien dengan berpenyakit kelamin, pada bayi baru
lahir.
Sejumlah perubahan fisiologis yang
normal akan terjadi selama persalinan, hal ini bertujuan untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis dan dapat secara tepat dan
cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala tertentu dan penemuan perubahan
fisik dan laboratorium apakah normal apa tidak persalinan kala I.
Perubahan-perubahan fisiologis tentang TTV dalam persalinan meliputi:
2.1
Perubahan Tekanan
Darah
Ada ubeberapa fakor yang
mengubah tekanan darah ibu. Aliran darah yang menurun pada arteri uterus akibat
kontraksi, diarahkan kembali ke pembuluh darah perifer. Timbul tahanan perifer,
tekanan darah meningkat dan frekuensi nadi melambat. Tekanan darah meningkat
selama kontraksi uterus dengan keanaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20 mmhg,
dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmhg diantara kontraksi-kontraksi uterus,
tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi. Arti
penting dari kejadian ini adalah untuk memastikan tekanan darah yang
sesungguhnya, sehingga diperlukan pengukuran diantara kontraksi. Jika seorang
ibu dalam keadaan sangat takut, khawatir, cemas, pertimbangkan kemungkinan rasa
takutnyalah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah. Dalam hal ini diperlukan
pemeriksaan lainnya untuk mengesampingkan preeklamsi, oleh karena itu
diperlukan asuhan yang mendukung yang mendapatkan ibu rileks atau santai.
Posisi tidur terlentang selama
bersalin akan menyebabkan penekanan uterus pada penduluh darah besar (aorta)
yang akan menyebabkan sirkulasi darah baik untuk ibu maupun janin akan
tergangu, ibu akan terjadi hipotensi dan janin dapat terjadi asfiksia. Oleh
karena itu posisi tidur ibu selama persalinan yang terbaik adalah menghindari
posisi tidur terlentang. Untuk memastikan tekanan darah yang sesungguhnya maka
diperlukan pengukuran tekanan darah diluar kontraksi.
2.2
Perubahan Nadi
Berhubungan dengan
peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik selama kontraksi.
Antara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan sebelum
persalinan.
Penurunan yang
menyolok selama acme konstraksi uterus tidak terjadi jika ibu berada dalam
posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung diantara konstraksi
sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau belum masuk
persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan dalam metabolisme yang terjadi selama
persalinan. Denyut jantung yang sedikit naik merupakan hal yang normal,meskipun
normal perlu dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi infeksi.
Frekuensi denyut nadi di antara kontraksi sedikit lebih tinggi
dibanding selama periode menjelang persalinan. Hal ini mencerminkan peningkatan
metabolisme yang terjadi. Penurunan denyut nadi yang mencolok selama puncak
kontraksi uterus tidak akan terjadi jika wanita berada pada posisi miring,
bukan telentang. Sedikit peningkatan frekuensi nadi dianggap normal.
2.3
Perubahan Suhu
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, suhu mencapai tingkat
tertinggi selama persalinan dan segerah setelah kelahiran. Kenaikan ini
dianggap normal asal tidak melebihi 0,5 0C - 10C. Suhu
badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar, namun keadaan ini
berlangsung lama, keadaan suhu ini mengindikasikan adanya dehidrasi. Parameter
lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban sudah pecah atau belum,
karena hal ini bisa merupaka tanda infeksi.
2.4
Perubahan
Pernafasan
Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibandingkan dengan sebelum persalinan,
kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran
serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk itu diperlukan
tindakan untuk mengendalikan pernasafan ( untuk menghindari hiperventilasi ) yang ditandai oleh adanya perasaan pusing.
Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka terjadi
sedikit peningkatan laju pernafasan yang dianggap normal. Hiperventilasi yang
lama dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkalosis.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
.
Dari pembahasan yang telah kita buat dapat disimpulkan bahwasanya pada setiap
proses persalinan normal akan terjadi perubahan yang cukup signifikan mulai
dari tekanan darah, suhu, denyut jantung, kontrksi uterus,ketuban pecah,
terbentuknya segmen atas dan bawah rahim. Selain peruban fisiologis juga
terjadi perubahan secara psikologis diantaranya ibu merasa takut dan cemas,
takut persalinannya tidak normal, apakah sanggup merawat bayinya dan
sebagainya. Tentu saja antara pasien yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan harus terampil dalam memberikan
asuhan kebidanan.
3.2 Saran
Dalam
hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus bisa dan mengerti tentang asuhan
kebidanan apa saja yang harus diberikan pada ibu bersalin bidan juga harus bisa
mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada ibu
bersalin.
DAFTAR
PUSTAKA
Varney's. Asuhan
kebidanan volume 2. EGC.
Jakarta; 2004
Sumarah, dan Widyastuti. Yani
dan Wiyati, Nining. Perawatan Ibu
Bersalin Edisi 3. Fitrayama. Yogyakarta : 2009
Nouna Shaleha. 2010 http://maphiablack.blogspot.com/2010/10/perubahan-fisiologi-dan-psikologi-pada.html.
Diakses pada 10 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar